Sponsor

Rabu, 18 September 2013

PEMBUKAAN KANTOR CABANG / PERWAKILAN BARU ,SEBERAPA PENTING BAGI PERUSAHAAN ASURANSI



PEMBUKAAN KANTOR CABANG / PERWAKILAN BARU
SEBERAPA PENTING BAGI PERUSAHAAN ASURANSI



Di era persaingan bisnis yang sangat tinggi saat ini, pembukaan kantor cabang dan perwakilan khususnya di dunia asuransi menjadi salah satu startegi untuk menyerap pendapat premi di market. Dalam pembukaan Kantor Cabang dan perwakilan tersebut ada yang berdasarkan analisa pasar yang mendalam dengan mempertimbangkan potensi-potensi premi yang belum tergarap, namun ada pula yang hanya bermodalkan Nekat dengan asumsi banyak cabang/perwakilan maka banyak pendapatan premi tanpa memperhatikan kecukupan dan kecakapan SDM serta produk yang bersaing.
Sejatinya dalam mencapai target premi ada tiga hal yang harus diperhatikan pemimpin perusahaan asuransi, antara lain ;

1.    Perbaikan target pasar. Segmen pasar yang menjadi target harus jelas apakah  segmen bawah, menengah, atau atas, atau ketiganya.  Dari target segmen pasar itu perlu dicermati mayoritas pemegang polis ada di segmen mana. Hal ini untuk memperjelas posisi perusahaan di market.
Pperlu menjadi catatan adalah saat ini yang berkembang pesat adalah kelas menengah. Diperkirakan, pendapatan per kapita segmen ini pada tahun 2020 nanti sebesar US$ 10.000. Hal ini tidak sulit dicapai  asalkan pertumbuhan ekonomi kita selalu di atas 6% per tahun.

2.    Dari sisi produk. Setelah segmen pasarnya jelas, maka produk yang dibuat harus mendukung segmen yang disasar. Prinsipnya, siapa pun butuh perlindungan asuransi, mulai dari bayi dalam kandungan hingga usia pensiun sekitar 55 tahun.
Agar bisa mengembangkan produk-produk yang kreatif maka dibutuhkan human capital yang bisa merancang produk secara baik. Merancang produk asuransi itu cukup unik. Seperti menciptakan kue, kalau kue tersebut tidak laku maka harus membikin lagi kue yang baru. Itu dilakukan terus secara berkelanjutan. Jadi aspeknya adalah melihat kebutuhan pasar.

3.   Pengembangan dan perbaikan distribusi channel. Seperti melakukan upgrade pengetahuan para marketing /agen asuransi. Marketing / agen ini juga butuh penyegaran dalam berjualan. Marketing / agen harus disesuaikan dengan target pasar baik secara usia maupun pendidikan. Pengetahuan marketing/agen tentang produk asuransi yang di jual pun harus mumpuni agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Selain itu, agar bisa memasarkan produk ke orang yang pendapatannya rendah tidak sama dengan memasarkan produk ke orang yang pendapatannya menengah dan tinggi. Jadi, kita membutuhkan marketing/ agen yang bisa diarahkan dan cocok untuk di tiga segmen pendapatan itu.

Bisa juga, nanti, ada marketing/ agen yang khusus menyasar segmen tertentu. Kalau melihat di kalangan perbankan, customer service yang melayani nasabah prioritas pasti berbeda dengan customer service yang melayani nasabah biasa.

Namun, ada perbedaan antara perbankan dan asuransi. Orang membawa uang ke bank untuk dititipkan ke cabang dengan janji bisa diambil kapan saja, sehingga dia bisa bertransaksi kapan saja. Itulah pentingnya cabang bagi perbankan.

Berbeda dengan asuransi, nasabahnya menaruh uang ke perusahaan asuransi lalu menerima polis dan dijanjikan akan dibayarkan jika terjadi sesuatu terhadap nasabah dalam jangka waktu tertentu. Artinya, sistem distribusi channel-nya berbeda. Asuransi juga tidak ada transaksi harian, yang ada pembayaran premi secara bulanan, bahkan tahunan.

Kesimpulannya, peranan cabang bagi perusahaan asuransi itu tidak besar. Dengan jumlah cabang/perwakilan yang banyak bisa menjadi suatu keunggulan. Tapi, bisa juga menjadi kelemahan karena itu merupakan cost yang harus ditanggung. Keberadaan Cabang/perwakilan harus terus di evaluasi oleh perusahaan.

Terkait channel distribution, perusahaan asuransi dapat pula bekerja sama dengan beberapa bank untuk pembayaran premi. Pemegang polis bisa membayarkan preminya melalui bank. Perlu juga memikirkan pengembangkan sistem teknologi informasi agar mempermudah proses pelayanan dan penjualan. 

Untuk melakukan berbagai program tadi, tentu membutuhkan dukungan finansial yang tidak sedikit, sehingga membutuhkan perencanaan yang matang dan mendalam.