Sponsor

Senin, 03 Desember 2012

Beberapa Pekerjaan Penyebab Serangan Jantung



Penyebab Serangan Jantung - Jenis Pekerjaan Beresiko Terkena Srangan Jantung. Dalam halaman ensiklopedia bebas bahasa indonesia atau WikiPedia dijelaskan bahwa Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian otot jantung. Adapun gelaja penyakit serangan jantung untuk setiap orang berbeda-beda.
Meski banyak orang tidak yakin penyakit jantung terkait dengan urusan pekerjaan, namun faktanya tidak begitu. Rupanya, karakteristik kerja juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan masalah lain.
Sejumlah aktivitas pekerjaan seperti duduk terlalu lama, jam kerja yang terlalu panjang, dan terpaan bahan kimia tertentu dapat mengancam jantung kita. Berikut adalah 10 pekerjaan dan karakteristik kerja yang dapat berisiko terhadap jantung Anda, seperti yang emtaufik79.blogspot.com kutip dari laman Republika

  1. Sopir bus
    Pekerjaan mengemudi seperti ini boleh dibilang berisiko mengalami hipertensi ketimbang pekerja lain. Boleh jadi ini karena mereka harus duduk lama yang membutuhkan kewaspadaan agar terhindar dari kecelakaan dan memikirkan keamanan penumpang. Inilah yang memicu stres. Dalam satu riset terungkap, 56 persen sopir bus di Taipei mengalami hipertensi ketimbang 31 persen pekerja dari sektor lain. Mereka juga mengalami peningkatan kolesterol, tambah berat badan, dan serangan jantung.
  2. Pekerja dengan shift
    Perubahan jam kerja seperti yang dialami oleh dokter, perawat, dan lainnya juga bisa berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Pekerjaan dengan shift bisa mengganggu ritme jam tubuh yang berperan penting untuk mengatur gula darah, tekanan darah, dan insulin.
    Namun, gaya hidup juga berpengaruh. Pekerja di malam hari cenderung lebih banyak merokok. Jam tidur yang lebih pendek atau kurang tidur juga berisiko mengalami sakit jantung.
  3. Bartender
    Berada di tempat yang biasanya disesaki asap rokok seperti bar atau kafe, para pekerja di sana seperti bartender pasti berisiko menjadi perokok aktif atau pasif. Bahkan, perokok pasif malah lebih berisiko terkena serangan jantung. Untuk membantu mengatasi masalah ini, sistem ventilasi yang baik bisa jadi solusi.
  4. Pekerja bangunan
    Dalam satu studi terungkap, pekerja bangunan juga berisiko mengalami kematian yang terkait dengan jantung. Ini karena pekerja tersebut terkena terpaan karbonmonoksida yang lebih tinggi. Hasil studi juga menyebutkan, polusi udara memacu serangan jantung dan stroke.
  5. Tinggi tuntutan, pemenuhan hak rendah
    Orang yang bekerja di pabrik atau pekerjaan lain yang menuntut jam kerja panjang namun pemenuhan hak-hak yang rendah juga dapat memicu risiko sakit jantung. Ketika kita tidak mampu memenuhi keinginan dari tempat kerja, inilah yang menjadi pemicu utama penyakit jantung.
  6. Jam kerja panjang
    Karyawan dengan jam kerja panjang juga berisiko. Satu studi menyebutkan para pegawai pemerintah Inggris mengalami peningkatan sekitar 67 persen mengalami sakit jantung, terutama mereka yang bekerja lebih dari 11 jam dibandingkan dengan yang bekerja 7-8 jam saja. Lagi-lagi, jika tidak dapat mengurangi jam kerja, kita dapat bersiasat mengurangi risiko dengan memakan banyak buah dan sayuran, cukup tidur, dan berolahraga.
  7. Pekerjaan tanpa asuransi kesehatan
    Tak ada fasilitas asuransi kesehatan berpengaruh pada memburuknya kesehatan secara menyeluruh dan penyakit jantung khususnya.
  8. Kehilangan pekerjaan
    Ketika punya pekerjaan berisiko terhadap jantung, kehilangan pekerjaan juga berisiko. Karyawan yang sudah berumur dan terpaksa kehilangan pekerjaan tanpa ada kesalahan berarti bisa memicu peningkatan risiko terkena stroke hingga dua kali lipat. Studi yang dilakukan Harvard pada 2009 mengungkapkan, orang yang kena PHK juga bisa mengalami masalah baru seperti tekanan darah yang tinggi, diabetes, penyakit jantung.
    Karena itulah ketika terkena PHK bisa berdampak secara psikologis dan finansial, ada baiknya jaga kesehatan sesuai dengan kemampuan kita.
  9. Bekerja yang menuntut duduk terlalu lama
    Pekerja yang terlalu lama duduk berisiko mengalami masalah jantung lebih ketimbang daripada mereka yang aktif. Ini karena duduk terlalu lama dapat memicu penurunan sensitivitas insulin dan enzim yang biasanya dapat mengurai lemak. Disarankan, berdiri dan berkeliling sesekali ketika bekerja.
  10. Pekerja penyelamat
    Pekerjaan yang merupakan aktivitas tingkat tinggi seperti polisi atau pemadam kebakaran juga berisiko. Sekitar 22 persen petugas polisi dan 45 persen petugas pemadam kebakaran mengalami kematian mendadak saat kerja akibat jantung. Bandingkan dengan angka 15 persen yang terjadi pada pekerjaan lain. Jam kerja yang panjang, pola makan tak sehat, stres, terpaan karbonmonoksida turut berperan memicu risiko. Bila Anda tidak mungkin mengganti pekerjaan, cobalah untuk fokus pada makanan sehat, olahraga teratur dan upaya menurunkan tekanan darah.
Dari kesepuluh jenis pekerjaan diatas yang berisiko terkena serangan jantung, sepenuhnya tidak menjamin. Intinya, selalu terapkan gaya hidup sehat untuk hidup yang lebih baik terhindar dari segala penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar