Sponsor

Kamis, 13 Desember 2012

Kontemplasiku menuju 2013




Sudah kurang lebih 15 tahun ini aku berkecimpung di dunia kerja yang membuatku menjadi seperti sekarang ini. Dari mulai tenaga magang dengan penghasilan Rp. 200.000,- per bulan hingga Alhamdulillah sampai saat ini bisa bertahan menghidupi 1 istri dan 1 anak. Memiliki 1 rumah yang masih dalam proses menyicil ditambah 1 buah mobil tahun '88 dan sebuah motor bebek yang juga kredit adalah sudah cukup bagiku. Karena semua itu kudapat semata mata atas izin dari Nya. Ingat ingat siapa kita dulu dan siapa kita sekarang Insya Allah akan membuat kita jauh lebih bersyukur. Itulah prinsip yang selalu ku pegang sampai kapanpun.

Banyak hal ku temui dan kuhadapi. Tekanan, deadline pekerjaan, target, konflik vertikal dan horizontal, intrik , sampai penghianatan tersaji dengan jelas didepan mata. Semua itu tidak menyurutkan hati  untuk tetap berbaik sangka dengan sang Khaliq. "Dia yang sedang menempaku dan mempersiapkan aku untuk menjadi hamba nya yang lebih baik lagi di masa mendatang". Itulah motivasi diri yang terus ku ucapkan dalam hati jika sedang down.

Menarik mengingat nasihat seorang pejabat di tempatku bekerja agar karirku bisa lebih baik lagi dimasa mendatang. "Ingat apa yang kau lakukan akan berdampak pada anak dan istrimu". Apapun bisa kita perbuat untuk membenarkan nasihat tersebut. Tinggal dari sisi mana kita memandang. Apakah kita akan menghalalkan segala cara dengan orientasi materi untuk kebahagiaan keluarga ataukah kita akan memperjuangkan nilai-nilai ketuhanan dengan orientasi juga untuk kebahagiaan keluarga yang lebih hakiki. Pilihan selalu ada pada kita karena hidup adalah pilihan. 

Banyak orang berlindung di balik Jas Mewah nya agar tampak lebih mulia dan lebih tinggi dibanding orang lain. Namun mereka lupa bahwa kemuliaan bukan ditentukan oleh "Pakaian" yang dikenakan tapi kemuliaan ditentukan oleh sifat dan perilaku seseorang baik yang terlihat oleh kasat mata manusia maupun Allah sang Pencipta. Boleh jadi di hormati bawahan maupun relasi namun di laknat oleh Nya dunia akhirat. Atau bisa juga sebaliknya di cibir dan direndahkan orang sekitar namun mulia dihadapan Nya.  Bukankah kita tampak mulia semata-mata karena Allah masih menutupi segala aib yang kita miliki. Sungguh tak kan mampu kita bertemu orang lain jika saat ini Allah membuka segala aib yang kita miliki.

Kesuksesan bagiku bukan hanya Jabatan yang tinggi dan penghasilaan yang besar , namun lebih dari itu. Sukses adalah kemampuan sesorang untuk bisa menjalankan fungsi dan kewajibannya sesuai dengan peran yang dimilikinya dengan baik hingga detik terakhir dalam hidupnya untuk kemudian menghadap Sang Khaliq dengan senyuman kemenangan.

Miris tatkala melihat orang lain melakukan kemaksiatan dengan penuh kebanggaan. Menceritakan nya dengan penuh kebanggaan. Yang lebih parah adalah ketika kemaksiatan menjadi salah satu syarat atas suatu kenaikan status sosial. Yang bukan termasuk kelompok tersebut akan sulit berkembang dan mendapat penilaian positif di mata pengambil keputusan. Na'udzubillah.. Dunia memang sudah gila. Yang tidak ikut-ikutan gila sepertinya sulit mendapat tempat di muka bumi ini. Aku bukanlah manusia yang sempurna namun satu yang kuyakini bahwa setiap orang harus terus berusaha untuk menjadi lebih baik meskipun tidak sempurna.

Bagiku cukuplah Allah saja sebagai penolongku. Tidaklah mengapa jika tak ada "kue lezat" yang tersaji untukku di meja. Karena nasi dan garam jika Allah Ridho maka Insya Allah akan menjadikan tubuhku sehat bertenaga. Tentunya besar harapku agar Allah menuntunku kepada tempat dimana tersedia banyak hidangan lezat yang Allah Ridhoi untuk ku. Segala doa-doa ku selalu tak putus ku ucapkan agar tiba suatu masa dimana segala harapku di dengar dan di ijabah . Sehingga terasa sukses itu benar kucapai dan sampai pada suatu saat dimana aku bisa menghadap Nya dengan senyum kemenangan.

Ya Allah..Bimbinglah aku..kuatkan aku selalu..ingatkan jika khilaf menerpaku. Jadikan aku kebanggaan bagi orang-orang yang ku cintai..dan kuharap Engkau pun bangga kepadaku saat ku menghadap Mu nanti....

Emtaufik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar