Sponsor

Senin, 03 Desember 2012

Sering Sakit Kepala ..Jangan Remehkan

 

Sakit kepala rasanya memang tidak menyenangkan. Meski sakit kepala bisa disembuhkan dengan obat, tapi tidak boleh dianggap remeh.

Dokter spesialis saraf, Dr dr Akbar SpS menjelaskan, sakit kepala adalah nyeri yang tidak mengenakkan di seluruh daerah bagian kepala. Yaitu mulai dari bawah dagu sampai di belakang kepala.

Penyakit ini tidak boleh dianggap enteng sebab bisa jadi gejala sebuah penyakit kronis. Akbar mengungkapkan, penyakit kepala dibedakan menjadi dua. Yakni sakit kepala primer dan sekunder.

“Dalam dunia kedokteran, sakit kepala primer adalah sakit yang tak memiliki gejala, alias tanpa ada kelainan anatomi. Sedangkan sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang disertai kelainan anatomi atau karena adanya penyakit,” kata Akbar, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 6 November.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jenis sakit kepala seperti migrain, cluster, sakit kepala tipe tegang merupakan jenis sakit kepala primer. Dikatakan primer, karena nyerinya muncul tanpa penyebab dan bisa berlangsung lama. Sedangkan sekunder, bisa muncul tiba-tiba dengan serangan yang sangat hebat.

Hal ini bisa jadi karena adanya pendarahan di otak. Atau, bisa juga karena tumor otak. Jika tumor otak atau pendarahan otak, maka gejalanya adalah sakit kepala yang berlangsung lama dan berat.

“Sakit kepala ini tidak boleh dianggap enteng. Karena sakit kepala bisa jadi gejala dari suatu kelaianan dan bisa jadi penyakit,” tambahnya.

Hal senada juga diungkap dokter spesialis saraf lainnya, Dr dr Jumraini SpS. Menurutnya, sakit kepala sangat mengganggu aktivitas. Ia membeberkan, jenis sakit yang banyak dikeluhkan adalah sakit kepala sebelah atau migrain. Serangan sakit kepala migrain terasa lebih menyiksa dan terkadang datang tiba-tiba.

“Penderita migrain akan merasakan nyeri dan berdenyut seperti dipukuli dan ditarik-tarik. Biasanya, disertai dengan gangguan saluran cerna seperti mual dan muntah. Penderitanya pun cenderung menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau-bauan. Hal itu tentu amat mengganggu dan bisa menghambat segala aktivitas si penderita,” terangnya.

Jumraini menjelaskan, sakit kepala primer bisa sembuh sendiri tapi dengan catatan, menghilangkan penyebabnya. “Penyebab sakit kepala primer ini bisa karena stres, tegang, dan sebagainya. Tidak hanya tindakan mengambil obat untuk menghilangkan sakit kepala. Namun juga penting mengetahui jenis dan penyebab sakit kepala yang dialami sebelum menentukan obat yang sesuai,” jelas Jumraini.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sakit kepala karena ketegangan otot, memiliki ciri khas. Seperti sakit kepala sering terjadi, nyeri hilang timbul, tidak terlalu berat, dan diarasakan bagian depan hingga kebelakang secara menyeluruh. Sedangkan migrain, nyeri terjadi di dalam pelipis, terjadi disekitar mata atau pelipis, berdenyut pada satu sisi kepala dan kadang disertai mual dan muntah.

Sementara Akbar menjelaskan, ciri dari sakit kepala sekunder yang disebabkan karena adanya kelainan antomi seperti tumor otak adalah nyeri bersifat ringan sampai berat. Sakitnya bisa dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala, mengganggu penglihatan, dan perubahan mental.

“Jika terjadi sakit kepala seperti ciri-ciri yang disebutkan di atas, maka penyebabnya harus dihilangkan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, jika sakitnya karena stres maka stres ini harus dihilangkan. Begitu juga dengan sakit kepala yang disebabkan tumor otak atau infeksi dan pendarahan otak. Mau tidak mau harus dilakukan pengangkatan,” ucap Akbar.

Masih kata dia, masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri sakit kepala yang kerap diderita. Sehingga, bisa mengetahui jenis sakit kepalanya. Sebab, sakit kepala yang tergolong ringan bisa diobati dengan obat anti sakit kepala.

Kendati demikian, dua dokter saraf ini menganjurkan agar melakukan pemeriksaan jika merasakan sakit kepala lama dan berat. Sebab, bisa jadi tanda sebuah penyakit di dalam kepala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar