Sponsor

Jumat, 04 Januari 2013

Mungkin aku sudah tak seperti dulu


"Dulu semua tampak begitu mudah meski susah"

Maksudnya meski ekonomi sedang susah tapi banyak hal-hal yang kuinginkan di kabulkan oleh Nya. Otak begitu mudah menerima dan menghafal pelajaran disekolah sehingga mendapat ranking 3 besar  seakan begitu mudah kuraih, banyak cita-cita yang tercapai meski agak sedikit mengancam Allah sang penguasa bumi dan langit dengan janji puasa Nazar kalau keinginanku dikabulkan. Mendapat sekolah negeri sejak SD hingga SMU, bahkan hingga  kuliah pun dapat kuraih dengan "Gratis" hingga lulus meski di kampus swasta. Pekerjaan pun tak perlu susah melamar sana sini karena aku langsung diangkat di tempat ku magang (dulu aku ikut program magang sambil kuliah) . Mendapat pasangan hidup pun sesuai dengan yang ku mau karena ku yakin dia yang kucinta akan jadi istriku suatu saat nanti.

Namun saat ini semua terasa berbeda. Meski aku tidak memungkiri Allah begitu sayang padaku dengan segala rizki yang diberikan Nya kepadaku. Tapi Doa-doa ku seakan tak lagi di dengar oleh Nya. Banyak impianku yang tak terwujud. Belum lagi ujian kehidupan yang terasa begitu menghimpit dan seperti menemui jalan buntu. Ujian penyakit yang terus mendera tanpa solusi kesembuhan yang jelas membuatku semakin "frustasi" menatap masa depan. Hati ni terasa Galau, kosong, kering. Ingin teriak tapi ak bisa, ingin berbagi cerita entah kepada siapa.

Ingatanku mulai melayang membayangkan saat-saat mudah dulu. Aku begitu dekat dengan masjid. Bahkan mungkin sebagian besar waktu ku habiskan di masjid. Ibadah ku begitu rajin. Amalan wajib dan sunnah menjadi santapan ku sehari-hari. Puasa, Tahajjud, Dhuha begitu ringan kulakukan. Shalat berjamaah di masjid menjadi rutinitas tak terlupakan. Pengajian menjadi rutinitas wajib. Begitu indah, begitu menyenangkan. 

Kini waktuku banyak kuhabiskan di kantor. Pengajian sudah menjadi rutinitas langka. Shalat berjamaah di masjid banyak yang tertinggal. Tahajjud kadang ingat kadang lupa tapi lebih banyak lupa. Puasa sunnah senin kamis sudah terlupa. Shalat Dhuha mesih belum istiqomah. Shodaqoh jumlahnya pun tak seberapa. 

Mungkin Allah marah kepada ku, karena aku sudah tak seperti dulu. Sehingga doa-doaku sengaja didiamkan atau ditunda untuk dikabulkan dalam waktu yang tak tentu. Mungkin Allah rindu dengan air mataku saat bersimpuh di waktu sepertiga malam. Mungkin Allah ingin agar hanya Dia yang menjadi tempatku meminta penyelesaian segala urusan, tempatku memohon segala impian. Mungkin Allah cemburu karena waktuku lebih banyak untuk yang lain dari pada untuk Nya. Mungkin Allah kesal kepadaku karena aku sering mengabaikan panggilan Nya dan baru datang saat Injury Time. Mungkin Allah sudah muak dengan tingkah ku, sudah jijik dengan dosa yang banyak menempel di semua panca inderaku.

Ya Rob..masih adakah waktu bagiku memperbaiki diri, menjadi hamba seperti yang kau ingin kan, kembali pada fitrahku seperti dulu yang selalu menghamba pada Mu dan takut akan segala larangan Mu. Ya Allah teruslah ingatkan diriku dengan cara lembut maupun keras jika memang itu yang bisa membuatku terhenyak dari mimpi-mimpi kehidupan yang melenakan. Agar kembali kudapat ridho Mu, sayang dan cinta Mu, hingga aku bisa menyelesaikan kehidupanku dengan lebih baik meski tak sempurna. Semoga saja kesempatan itu masih ada, karena ku yakin Allah masih memberiku kesempatan hingga nyawa ku ada di ujung tenggorokan ku.

  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar